Di balik setiap keberangkatan kereta api yang tepat waktu, perjalanan yang aman, dan inovasi layanan yang terus dikembangkan, terdapat ribuan sumber daya manusia yang bekerja dengan dedikasi penuh. PT Kereta Api Indonesia (Persero) meyakini bahwa kemajuan perusahaan sangat ditentukan oleh kualitas manusia di dalamnya.
Sebagai BUMN transportasi publik yang melayani jutaan pelanggan setiap bulan, KAI menempatkan pengelolaan SDM sebagai prioritas strategis.
“Transformasi tidak cukup hanya dengan modernisasi sarana, tapi juga harus menyentuh manusianya. Karena itu, kami membangun ekosistem kerja yang berkualitas, adaptif, dan terbuka bagi semua,” ungkap Direktur SDM dan Umum KAI Rosma Handayani.
Data pengembangan kompetensi selama tiga tahun terakhir menguatkan pernyataan tersebut. Pada 2022, KAI menyelenggarakan 462 kegiatan pelatihan yang diikuti 8.545 peserta. Setahun kemudian, meski jumlah kegiatan sedikit turun menjadi 433, jumlah peserta meningkat drastis menjadi 12.844 orang. Lonjakan tajam terjadi pada 2024, dengan 757 kegiatan pelatihan dan total 19.818 peserta. Sementara Januari hingga Mei 2025, sudah ada 168 kegiatan pelatihan dengan 3.844 peserta. Lonjakan ini tidak hanya mencerminkan peningkatan kuantitas, tapi juga kualitas dan jangkauan materi pelatihan.
“Selain pelatihan internal, KAI juga memberikan kesempatan kepada pekerjanya untuk mengikuti pendidikan lanjutan melalui program tugas belajar. Hingga saat ini, tercatat 169 pekerja tengah menempuh pendidikan jenjang S1 dan S2 di perguruan tinggi ternama, baik dalam maupun luar negeri. Program ini menjadi simbol bahwa di KAI, belajar tidak berhenti setelah direkrut tapi justru sebuah permulaan,” tambah Rosma.
Berbicara tentang rekrutmen, KAI juga mencatat animo yang luar biasa dari masyarakat. Dalam kurun waktu 2021 hingga 2025, sebanyak 980.372 orang mengikuti proses rekrutmen jalur reguler yang dibuka melalui 34 gelombang. Namun, hanya 3.949 orang yang diterima, atau sekitar 0,40 persen dari total pelamar. Angka ini menunjukkan betapa ketatnya proses seleksi yang diterapkan perusahaan, sekaligus menjadi indikator tingginya minat masyarakat untuk berkarier di KAI.
Khusus bagi talenta muda, KAI menyediakan Young Leadership Development Program sebagai jalur percepatan karier untuk mencetak pemimpin masa depan. Proses seleksinya pun sangat kompetitif, menyaring kandidat terbaik dari berbagai penjuru Indonesia.
Daya tarik KAI sebagai tempat berkarier bukan hanya karena skala perusahaannya, tetapi juga karena kualitas lingkungan kerja yang ditawarkan. Para pekerja menerima kompensasi yang kompetitif, mulai dari gaji pokok hingga tunjangan perawatan, uang makan, uang perjalanan dinas, serta bonus berbasis kinerja. Perusahaan juga menyediakan fasilitas tambahan seperti jaminan kesehatan, parental leave, program penghargaan, fasilitas daycare, dan reduksi tarif kereta untuk pekerja dan keluarganya.
KAI juga membangun jalur pengembangan karier yang jelas dan progresif. Program-program seperti short course, internship di dalam dan luar negeri, mentoring profesional, serta pelatihan keselamatan berkelanjutan, menjadi bagian dari sistem peningkatan kapasitas SDM yang menyeluruh. Tidak hanya untuk pekerja baru, tetapi juga bagi mereka yang telah lama mengabdi.
“Di KAI, setiap orang diberi ruang untuk bertumbuh. Kami ingin menciptakan lingkungan di mana pekerja tidak hanya bekerja, tapi merasa dihargai, didukung, dan diberdayakan,” tutup Rosma.
Dengan sistem rekrutmen yang terbuka dan transparan melalui laman resmi https://e-recruitment.kai.id, KAI menjalankan prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam setiap proses pengadaan SDM. Melalui seleksi yang objektif dan berbasis kompetensi, KAI memastikan hanya talenta terbaiklah yang terpilih untuk turut membangun masa depan transportasi Indonesia yang unggul, inklusif, dan berkelanjutan.
Artikel ini juga tayang di vritimes