Palembang, 8 Juli 2025
Dalam rangka mengevaluasi dan merumuskan strategi reaktivasi sarana dan prasarana kereta api mahasiswa Universitas Sriwijaya rute Kertapati – Indralaya (KERTALAYA) dan rencana pengembangan kedepan yang digunakan untuk meningkatkan kualitas layanan transportasi di dalam kampus, Selasa (8/7), bertempat di Kampus Universitas Sriwijaya Bukit Palembang, KAI Divre III Palembang menyerahkan bantuan program TJSL Bina Lingkungan untuk melakukan studi dan kajian rencana reaktivasi sarana dan prasarana kereta api mahasiswa Universitas Sriwijaya rute Kertapati – Indralaya (KERTALAYA) kepada Badan Pengelola Usaha Universitas Sriwijaya. Bantuan Program Bina Lingkungan ini senilai Rp458.728.680,- (Empat ratus lima puluh delapan juta tujuh ratus dua puluh delapan ribu enam ratus delapan puluh rupiah). Hadir dalam acara Januri selaku EVP PTKAI Divre III Palembang, Prof. Dr. Eng. Ir. Joni Arliansyah M.T, Wakil IV Rektor Unsri, Prof. Ir. Hj. Erika Buchari, Guru Besar Transportasi/ Pengamat Transportasi, Prof. Dr. Zulkifli Dahlan, Plt Direktur Badan Pengelola Usaha Universitas Sriwijaya.
EVP PTKAI Divre III Palembang, Januri menjelaskan pemberian bantuan program TJSL Bina Lingkungan ini merupakan komitmen PTKAI untuk mendukung terwujudnya sistem konektivitas transportasi di wilayah Sumatera Selatan khususnya transportasi bagi mahasiswa Universitas Sriwijaya di Kampus Indralaya dan masyarakat umum lainnya yang melewati rute tersebut, “Rencana reaktivasi sarana dan prasarana KA Kertalaya diperlukan kajian dan analisa dari berbagai aspek, baik itu aspek teknis, aspek ekonomi, aspek sosial budaya dan aspek non teknis lainnya, sehingga kami mengajak pihak yang berkompeten di bidang nya dalam hal ini Badan Pengelola Usaha Universitas Sriwijaya untuk melakukan studi dan kajian agar rencana reaktivasi ini sesuai dengan kaidah aturan dan kebutuhan nya”, ungkap Januri.
Lebih lanjut Januri mengungkapkan selain rencana reaktivasi sarana dan prasarana KA Kertalaya, studi dan kajian ini juga dapat memberikan analisa rencana pengembangan kedepan yang digunakan untuk meningkatkan kualitas layanan transportasi di dalam kampus, dari dan menuju ke kampus dan peruntukan transportasi publik.
Selanjutnya Manager Humas KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti menjelaskan KA Kertalaya atau Railbus Kertalaya, adalah bus rel pertama buatan Indonesia yang beroperasi menghubungkan Stasiun Kertapati di Palembang dengan Stasiun Indralaya di Kabupaten Ogan Ilir dengan jarak tempuh sekitar 25 KM. Bus rel ini mulai beroperasi pada 19 Februari 2009, dengan tujuan utama melayani mahasiswa, dosen Universitas Sriwijaya dan masyarakat umum lainnya serta mengurangi beban lalu lintas jalan raya. KA Kertalaya berhenti beroperasi sekitar tahun 2019 karena alasan teknis.
“Dengan adanya hasil studi dan kajian terkait rencana reaktivasi sarana dan prasarana KA Kertalaya ini nantinya akan menjadi dasar acuan pelaksanaan selanjutnya bagi para pihak yang terkait sesuai regulasi dan fungsinya , yaitu Kementerian Perhubungan dalam hal ini Ditjen Perkeretaapian, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan,, Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan, Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah II Palembang, PTKAI dan Universitas Sriwijaya lanjut Aida.
Kolaborasi ini merupakan komitmen bersama untuk mendukung rencana reaktivasi sarana dan prasarana KA Kertalaya dan rencana pengembangan kedepan yang digunakan untuk meningkatkan kualitas layanan transportasi di dalam kampus, dari dan menuju ke kampus serta peruntukan transportasi publik, tutup Aida.
Artikel ini juga tayang di vritimes